Desa Bukit Makmur, yang terletak di Kecamatan Kaliorang, Kabupaten Kutai Timur adalah salah satu contoh nyata dari harmoni dan toleransi dalam keberagaman. Dipimpin oleh Kepala Desa, Bapak Adventus Eko Purwanto Lenama, desa ini menjadi model bagi banyak komunitas lainnya dalam merajut perbedaan menjadi sebuah kekuatan bersama.
Desa Bukit Makmur adalah rumah bagi beragam suku yang hidup berdampingan dengan damai. Beberapa suku utama yang menghuni desa ini antara lain:
Suku Kutai: Sebagai suku asli Kalimantan Timur, masyarakat Kutai memiliki pengaruh budaya yang kuat dalam kehidupan sehari-hari desa. Tradisi dan adat istiadat mereka tetap dijaga dan dihormati oleh semua warga.
Suku Dayak Basab: Masyarakat Dayak Basab, dengan kearifan lokal mereka, menambahkan kekayaan budaya yang tak ternilai di desa ini. Ritual dan upacara adat Dayak sering menjadi bagian dari perayaan bersama.
Suku Jawa: Dengan populasi yang cukup signifikan, masyarakat Jawa membawa budaya dan tradisi Jawa, seperti gamelan dan wayang, yang kini menjadi bagian dari kegiatan budaya di Bukit Makmur.
Suku Bugis: Dikenal dengan semangat merantau dan berdagang, masyarakat Bugis berkontribusi besar dalam perekonomian desa. Budaya Bugis, termasuk bahasa dan kuliner khas, memperkaya keberagaman di Bukit Makmur.
Suku Bali: Masyarakat Bali membawa seni dan budaya mereka, termasuk tari-tarian dan upacara keagamaan yang menambah warna dalam kehidupan desa.
Suku Lombok: Masyarakat Lombok yang tinggal di Bukit Makmur juga turut memperkenalkan budaya dan adat istiadat khas mereka, menciptakan keunikan tersendiri.
Suku Timur: Dengan latar belakang budaya yang kaya, masyarakat dari Nusa Tenggara Timur menambahkan dimensi baru dalam keberagaman desa.
Suku Madura: Kehadiran masyarakat Madura dengan tradisi khas seperti karapan sapi dan bahasa Madura menjadikan desa ini semakin berwarna.
Selain keberagaman suku, Desa Bukit Makmur juga dikenal dengan keragaman agama yang dianut oleh penduduknya. Di sini, umat Islam, Katolik, Kristen, dan Hindu hidup berdampingan dengan penuh toleransi.
Islam: Mayoritas penduduk Bukit Makmur memeluk agama Islam. Mesjid di desa ini menjadi pusat kegiatan keagamaan yang aktif dan terbuka untuk semua.
Katolik dan Kristen: Umat Katolik dan Kristen juga memiliki tempat ibadah masing-masing. Gereja-gereja di Bukit Makmur selalu ramai dengan aktivitas keagamaan yang juga dihadiri oleh umat dari agama lain dalam semangat kebersamaan.
Hindu: Komunitas Hindu di desa ini tetap menjalankan ritual dan upacara mereka dengan dukungan dari seluruh masyarakat. Pura di Bukit Makmur menjadi simbol dari keberagaman dan harmoni.
Desa Bukit Makmur merupakan contoh teladan dalam hal toleransi. Kepala Desa, Bapak Adventus Eko Purwanto Lenama, berperan aktif dalam mempromosikan nilai-nilai toleransi dan kerja sama antarwarga. Beliau sering mengadakan pertemuan lintas agama dan budaya, serta memastikan bahwa setiap acara desa melibatkan semua komunitas.
Setiap perayaan, baik itu Idul Fitri, Natal, Galungan, atau acara adat lainnya, selalu dirayakan bersama dengan penuh semangat kebersamaan. Masyarakat saling menghormati keyakinan dan tradisi masing-masing, menjadikan Bukit Makmur sebagai tempat yang aman dan nyaman untuk semua.
Keberagaman suku dan agama di Desa Bukit Makmur adalah kekayaan yang harus dijaga dan dilestarikan. Dengan tingkat toleransi yang sangat baik, desa ini menjadi cerminan dari Indonesia yang ber-Bhinneka Tunggal Ika. Kepemimpinan Bapak Adventus Eko Purwanto Lenama telah membawa Bukit Makmur menjadi desa yang harmonis, di mana perbedaan tidak menjadi penghalang, melainkan jembatan untuk menuju masa depan yang lebih baik.
Dengan keragaman yang ada, Desa Bukit Makmur berhasil menunjukkan bahwa dengan saling menghargai dan bekerja sama, perbedaan justru dapat menjadi kekuatan besar untuk mencapai kemajuan bersama.
Bagikan:
Desa Bukit Makmur
Kecamatan Kaliorang
Kabupaten Kutai Timur
Provinsi Kalimantan Timur
© 2024 Powered by PT Digital Desa Indonesia
Pengaduan
0
Kunjungan
Hari Ini